Halaman

artikel

 
Pernik-Pernik Reformasi 
PERUBAHAN
TIDAK 
MERUSAK
Perubahan adalah sesuatu kewajaran, demikian suatuajaran Sunnah Allah. Manusia datang ke bumi guna melakukanperubahan ke arah yang baik (ishlah), dilarang melakukankerusakan. Berpuluh ayat Allah telah menyatakan "
laatufsiduu fil-ardhi 
" artinya "
 jangan buat bencana di bumi
",dan kemudian diiringi dengan ketegasan dari Allah bahwa"
inna Allaha laa yuhibbu al-mufsidiina
", artinya "
Allahtidak menyukai orang yang berbuat bencana atauperusakan-perusakan
".Perubahan didalam bimbingan Agama tidak berbentuk"
unjuk rasa
" yang sering dianggap wujud dari demokrasi, tetapilebih banyak berbentuk "
unjuk fikiran
" yang terkendali dengankesadaran yang penuh kedamaian, berwujud "
mujadalah
" ataubertukar fikiran, dengan mengutamakan penghormatan kepadapendapat-pikiran lawan bicara. Cara yang dikembangkanadalah "
idfa' billatii hiya ahsan
", artinya
kalau kamu belumberkenan atau menolak karena tidak sepaham
, "
tolaklahdengan cara yang lebih baik 
", bukan dengan merusak kirikanan. Begitulah bimbingan agama Allah yang benar.Agama Islam memberikan bimbingan dengan tiga caramencapai perubahan. Pertama, disebut tajdid artinyapemurnian. Tajdid merupakan suatu keharusan dan perubahansikap dari dalam (moral) melalui pemantapan "iman". Adabimbingan agama Islam dengan jelas menyebutkan "jaddiduuimaanakum", artinya "murnikanlah iman kamu". Imantercermin dari dua sikap, yaitu shabar dan syukur, artinyapandai menahan diri dan mampu menjaga nikmat Ilahi.Kedua, adalah taghyir artinya perubahan nasib.Bimbingan Wahyu Al Quran menyebutkan "Inna Allaha laayughaiyyiru maa bi qaumin hatta yughayyiruu maa bianfusihim", artinya bahwa Allah tidak akan merubah nasibsuatu kaum (masyarakat), sebelum masyarakat itu merubahsikap (anfus) mereka". Lebih jauh dalam kaitan "taghyir" ini,setiap diri dari anggota masyarakat itu wajib melakuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar